4.1 PRASYARAT
Harry S.
Freedman (1999) mengemukakan bahwa manajemen-manajemen usaha kecil itu biasanya
“terlalu bnyak yang harus dikerjakan tetapi terlalu sedikit waktu yang
tersedia”. Ini dikarenakan persoalan yang begitu pelik atau mungkin yang
mengerjakan tidak mempunyai kemampuan untuk itu, baik diukur dari
kegiatan-kegiatannya (actions) maupun
dari batasan waktu yang sebenarnya. Diakui bahwa ada batasan dana, waktu, dan
personalia dalam badan-badan usaha yang relatif kecil termasuk koperasi. Semua
ini merupakan bahwa koperasi belum menjalankan prinsip-prinsip / dasar-dasar
manajemen yang dikemukakan oleh Henry Fayol atau Koontz O. Donnel oleh karena
itu tentu saja susah hidupnya.
Lingkungan
koperasi berubah-ubah, manajemen koperasi (pengurus) harus selalu menyadari perubahan-perubahan
ini. Hal ini dipengaruhi oleh pendidikan, latihan, serta pengalaman. Perubahan
ini mungkin tidak dapat dikuasai oleh pengurus koperasi, oleh karena itu
koperasi harus mengubah pendekatan “manajerial”nya terhadap perubahan yang
cepat ini. Jika menggunakan konsultan atau bimbingan direktorat mungkin tidak
ada dana dan waktu, maka pendekatan harus dilakukan sendiri oleh koperasi. Yang
harus dilakukan ialah berusaha meneliti pola-pola (perubahan) data. Ada yang
menyimpang dari pola ini saja yang perlu diperhatikan, sehingga tindak
lanjutnya dapat dibatasi gerakannya. Dengan demikian strategi, kebijaksanaan
dan taktik dapat diarahkan.
Proses
usaha dalam koperasi adalah sama dengan badan usaha lain yaitu meliputi proses
pemasaran, produksi, keuangan, personalia, akuntansi dan administrasi, apapun
itu jenis koperasinya.
Adapun fungsi-fungsi manajemen ialah:
Adapun fungsi-fungsi manajemen ialah:
a. merencanakan
b. mengorganisasikan
c. mengarahkan
d. mengkoordinasikan
e. mengawasi
4.2 PERENCANAAN
Dalam
perencanaan proses usaha ini perlu ditentukan tujuan proses sedemikian rupa
hingga serasi dengan tujuan koperasi pada umumnya. Jika tidak ada keserasian
masing-masing bagian nanti akan mencapai tujuannya sendiri-sendiri. Setelah
ditentukan tujuan maka perlu digariskan strategi kebijaksanaan dan taktik
pencapaian tujuan tersebut.
4.3 PENGORGANISASIAN
Dalam rangka pengorganisasian
proese uasaha ini perlu digariskan secara jelas:
a) fungsi
dan pembagian fungsi ke dalam:
1.
fungsi vertikal
2.
fungsi horisontal
b) Hubungan
fungsi, yaitu tentang:
1.
Tanggung jawab jabatan
2.
Kekuasaan jabatan
3.
Pelaporan
c) Struktur
organisasi usaha yang dipilih:
1.
Garis
2.
Garis dan staf
3.
Fungsional
4.4 PENGARAHAN
Pengarahan
meliputi usaha-usaha memberikan perintah-perintah yang dikomunikasikan
sedemikian rupa agar yang diminta untuk melaksanakan tindakan itu setelah
dimotivasi tidak merasa dirinya diperintah bahkan dengan sukarela menjalankan
kegiatan- kegiatan yang kreatif inovatif. Pada dasarnya diciptakan agar
tercipta suasan “followership” di
kalangan angota sehingga tujuan akan dapat dicapai dengan lebih mudah.
4.5 KOORDINASI
Koordinasi
merupakan usaha meniadakan kompleksa hubungan antar bagian atau individu di
dalam suatu organisasi. Kalau organisasi koperasi relatif kecil maka koordinasi
dapat dilakukan pembinaan secara face-to-face,
tetapi apabila relatif lebih besar maka perlu dibentuk panitia-panitia yang
menciptakan program-program tertentu beserta followup nya sekali.
Pada
hakikatnya koordinasi didasari oleh komunikasi timbal balik dan ingin diperoleh
kepemimpinan (leadership) yang stabil
sehingga timbul keamanan serta ketenangan bekerja mencapai tujuan-tujuan.
Koordinasi ditujuka mendatar antara proses-prose uasah vertikal menelusuri
hirarki pelaksanaan satu- satu proses usaha.
4.6 PENGAWASAN
Dalam
proses mempelajari pedoman-pedoman dalam kegiatan manajemen memang memakan
waktu dan hendaknya diusahakan secepatnya agar organisasi yang dikelola dapat
berhasil. Jadi awalnya dibatasi soal-soal
apa dalam proses usaha tersebut yang perlu ditanggulangi terlebih
dahulu, dirumuskan strategi kemudian dibuat kebijaksanaan dan taktik untuk
menghadapi liku-liku dunia usaha.
Berikut adalah proses usaha
beserta aspek-aspeknya:
·
Proses pemasaran dengan aspek-aspek:
a) Dasar
1.
Pengumpulan
2.
Penyiapan untuk konsumen
3.
Distribusi
b) Pelayanan
1.
Fisik
-
Pengangkutan
-
Penyimpanan
-
Grading dan standarisasi
-
Packaging
2.
Transfer milik
-
Mempertemukan penjual dengan pembeli
-
Pembelanjaan
-
Pertanggungan resiko
·
Proses produksi dengan aspek-aspek:
a) Design
1.
Perencanaan produksi
2.
Layout pabrik
3.
Pengendalian bahan
4.
Penelitian dan pengembangan produk
5.
Lingkungan kerja dan standar
b) Proses
1.
Pengendalian bahan
2.
Pengaturan persediaan bahan
3.
Pemeliharaan dan penggantian mesin
c) Pengawasan
1.
Persediaan
2.
Produksi
3.
Kualitas
4.
Ongkos produksi
·
Proses pembelanjaan dengan aspek-aspek:
a) Pembelanjaan
pasif-sumber modal
1.
Modal asing / pinjaman (jangka panjang dan
jangka pendek)
2.
Modal sendiri (simpanan pokok dan lain-lain)
b) Pembelanjaan
aktif
1.
Manajemen aktiva lancar
2.
Manajemen aktiva tetap
c) Perencanaan
pembelanjaan dan pengurusannya (budget-budget)
d) Analisa
rasio laporan finansial
·
Proses akuntansi dan administrasi dengan
aspek-aspek:
a) Akuntansi
finansial
b) Audit
dan internal control
c) Sistem
akuntansi
d) Manajemen
akuntansi
Yang
terpenting dalam pengelolaan organisasi koperasi ini ialah bahwa pengurus
koperasi harus dapat meningkatkan produktivitas kerja. Sedangkan Faktor-faktor
yang mempengaruhi produktivitas kerja ialah:
1. Kinerja/performansi
para anggota
2. Perkembangan
bahan dan teknologi
3. Adanya
dukungan dari pemerintah
Sedang kinerja anggota tergantung pada:
1. Motivasi
=> motivasi bergantung pada lingkungan fisik, ego, dan sosial.
2. Kemampuan
=> kemampuan bergantung pada pendidikan, perjalanan, latihan, bakat, minat,
niat, dan kepribadian para anggota.
Koperasi harus
menghayati bagaimana sifat-sifat struktur pasar yang dihadapinya, sifat-sifat
mana berhunungan dengan banyaknya penjual, jenis produk, harga-harga,
mudah/tidaknya usaha dimasuki badan usaha lain, serta usaha-usaha pemasaran .
adapun struktur pasar dapat dibagi dalam struktur :
1. Persaingan
sempurna
2. Persaingan
monopolistis
3. Oligopoli
dan monopoli
(Terutama untuk koperasi-koperasi
konsumsi, produksi, dan kredit)
Jadi yang terpenting disini adalah:
1. Mengenali
struktur pasar
2. Menghayati
tanggapan anggota terhadap struktur yang demikian itu
3. Mengenali
kebutuhan anggota
4. Menyediakan/memenuhi
keinginan anggota
Harga sangat
mempengaruhi tindakan-tindakan anggota koperasi, keputusan untuk membeli dipengaruhi
oleh penghasilan dan sikap. Yang pertama menentukan kemampuan untuk membeli,
yang kedua menetukan kemauan (rasional) untuk membeli. Dilain pihak penentuan
harga tergantung pada struktur ongkos koperasi.
Dengan demikian dalam segi harga pengurus harus dapat:
1. Mengenal
kemampuan dan kemauan membeli para anggotanya
2. Memonitor
perkembangan harga pasar
3. Melakukan
tindakan-tindakan cost saving tanpa merugikan usaha, agar kemampuan bersaing
bertambah.
Dilain pihak pengurus koperasi perlu mengariskan atau memperhatikan kode etika yang peru dijalankan, yaitu misalnya koperasi:
1. Tidak
boleh mendiskriminasi harga
2. Tidak
boleh menjalankan persaingan yang tidak jujur
3. Menipu
langganan dan lain-lain
Nilai-nilai kebudayaan Indonesia
sudah berubah dari sifat-sifat feodalistis aristokratis menjadi demokratis.
Oleh karena itu kemungkinan rangkap jabatan pengurus koperasi tidak efektif
lagi karena “focus of attention” menjadi terpecah sehingga pengelolaan koperasi
tidak dapat dilaksanakan secara bersungguh-sungguh.
‘PELUANG USAHA MODAL SANGAT KECIL’
BalasHapusBagi agan-agan yang ingin membuka usaha
Tapi bingung ingin membuka usaha apa dan hanya mempunyai modal kecil??
Tak usah bingung,silahkan buka usaha pembayaran online
“ppob /online nasional”
Satu deposit bisa melakukan transaksi berikut:
Seperti Pembayaran listrik,tiket pesawat, tiket KAI ,pln,pdam, telepon, speedy, kartu kredit, tv kabel, pulsa, kredit multifinance,voucher game, dll secara mudah, murah, namun tetap dengan dukungan teknologi yang handal dan sistem bisnis yang fleksibel dan menguntungkan.
Hanya bermodal ‘Rp.100.000,’
info lengkap Kunjungi : www.fastpay-nasional.com
Hp:081335640101